Ketika kamu ada masalah dengan Telkomsel kamu cara favorit aku untuk menyelesaikan masalah itu adalah dengan tanya Veronica saja. Veronica itu siapa sih? Veronica itu adalah virtual asisten dari provider Telkomsel dia akan selalu siap membantu kamu selama 24 jam di manapun kamu berada ketika kamu ada masalah dengan Telkomsel kamu. Caranya tinggal chat aja kamu klik Veronica di aplikasi My Telkomsel atau website resminTelkomsel. Bahkan via sosmed juga bisa loh seperti: LINE WhatsApp Facebook Messenger Telegram Veronica ini cukup membantu ya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tidak terlalu rumit jadi di daripada kamu harus menelpon call center dan menunggu untuk dihubungkan dengan customer service officer yang kadang antriannya cukup banyak ya dan juga memakan pulsa serta waktu kamu maka pilihan untuk bertanya ke Veronica ini menjadi pilihan yang yang paling efektif dan efisien. Tanya Veronica ketika di Luar Negeri Tanya ke Veronica ini juga andalan banget loh ketika kamu berada
Idul Adha ternyata menyimpan suatu kisah penuh makna. Kisah seorang anak, ibu dan bapaknya dikaitkan dengan ketakwaan kepada TuhanNya Allah Yang Maha Esa. Seorang anak yang bernama Ismail, Bapaknya yang bernama Ibrahim serta ibunya yang bernama Hajar.
Ibrahim bukanlah seorang biasa namun seorang nabi yang terpilih. Orang-orang pilihan yang diberikan ujian oleh Allah SWT, ujian kehidupan yang tidak main-main.
Setelah sekian lamanya tidak diberikan keturunan, akhirnya Nabi Ibrahim diberikan seorang anak yang kemudian dinamakan Ismail yang dilahirkan oleh seorang ibu yang bernama Hajar. Kemudian Nabi Ibrahim diminta oleh Allah SWT untuk membawa istrinya Hajar dan anaknya Ismail yang masih bayi ke suatu tempat yang masih tandus dan gurun pasir. Lalu diminta oleh TuhanNya, seorang Nabi Ibrahim meninggalkan anak dan istrinya tersebut disana. Nabi Ibrahim pun taat pada perintah TuhanNya begitu pula istrinya Hajar. Walau secara logika, tidak masuk diakal. Bagaimana dapat bertahan hidup di tempat itu dengan kondisi tersebut. Mengapa pula anak dan istriku harus tinggal di tempat itu. Sampai kapan mereka dapat bertahan. Siapa aku yang dapat begitu tega meninggalkan orang-orang yang aku sayangi di tempat seperti itu. Dan begitu banyak pertanyaan lainnya yang semakin dipikirkan semakin tidam masuk di akal.
Namun karena ini perintahNya, maka Nabi Ibrahim mengikutinya, begitu pula istrinya. Sungguh tingkat ketaatan yang luar biasa. Karena tidak semua hal dapat dinalar dengan logika manusia. Manusia hanya ciptaanNya. Maka menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya sudah menjadi kewajiban bagi seluruh makhluk ciptaanNya.
Tetapi apakah semudah itu menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya? Andai kau seorang hajar apakah kau akan ikhlas menjalankannya?
Ternyata bukan itu saja ujian yang diberikan kepada keluarga Nabi Ibrahim. Setelah anaknya Ismail berusia remaja, ujian kembali diberikan kepada Nabi Ibrahim. Nabi Ibrahim diminta oleh Allah untuk menyembelih anak semata wayangnya Ismail. Ismail pun diberi tahu. Keluarga ini memang keluarga yang sangat istimewa. Nabi Ibrahim dan anaknya Ismail menaati perintahNya. Tidak ada ragu. Ikhlas dalam menjalaninya. Tindakan yang diluar nalar manusia. Yang semakin dipikir dan dicari jawaban atau pembenaran serta alasan mengapa diminta untuk melakukan hal tersebut akan semakin buntu, tidak akan ditemukan jawabannya. Hal ini dilakukan hanya karena diminta olehNya. Tak pernah kubayangkan andai aku Ismail.
Keluarga Nabi Ibrahim memang suatu contoh keluarga yang dapat menjadi panutan kita semua. Sebegitu tinggi tingkat iman dan takwa kepada TuhanNya. Peringatan Idul Adha setiap tahunnya seyogyanya dapat menjadi pengingat bagi kita semua akan ketakwaan keluarga Nabi Ibrahim kepada Allah SWT.
Komentar
Posting Komentar