Aku rutin menulis itu, dimulai 3 tahun yang lalu. Bukan menulis laporan atau riset di kala bekerja, namun menulis tentang apa yang ada di pikiranku tentang kehidupan di sekitarku. Tentang pikiran orang-orang memandang kehidupannya. Kutuangkan semua di blog aku, angrumaoshi.com. Tempatmu bercerita kehidupan, disitulah aku menyimak dan menuangkannya ke dalam tulisan penuh makna, -angrumaoshi.com- Hidup di Perantauan Tahun 2017, aku pindah ke Semarang. Di Semarang ini bisa dibilang aku tidak punya kenalan siapa pun. Aku ikut merantau ke kota lumpia ini bersama suamiku, karena Suamiku dipindahtugaskan di kota ini. Aku pun melepas kehidupanku di Jakarta meninggalkan semua teman-temanku di sana dan bisa dibilang aku memulai hidup baru disini memulai dari nol. Peran ku pun berubah dari yang sebelumnya seorang working mom suka lembur dan terbang ke sana ke mari menjadi seorang full time stay at home mom dengan dua anak yang masih berusia dibawah 3 tahun. Bisa dibayangkan bagaimana perubahan
Corona virus had became a pandemic from the early of 2020 all over the world. It started from China then spread to every country. Some country had managed it well but many country are still struggling. This pandemic gave a huge impact to our education system ( kebijakan pendidikan ). Some people believe that study must proceed during the pandemic (using online study system) but some people think, it would be better to postphone the new school academic year until the pandemic is under controlled. In my opinion, it would be better if the government postphone the new school academic year rather than insist to open the new school academic year. There are some disadvantages if the new school academic year will be opened during the pandemic. The life of the children will be on risk if the schools open and do the offline learning system. Eventhough, if the learning system will be using online platform, it will not give the same quality compare to offline learning system. Face to face learnin