Pada artikel sebelumnya Hidup di Perantauan (Part 1), aku sudah sharing 2 tips ala diriku Angrumaoshi cara bertahan hidup di Perantauan. Masih mau merantau? Sudah siapkah merantau? Berikut aku tulis ulang ya keseluruhan tips supaya teman-teman tidak terlupa. 5 Tips Cara Bertahan Hidup di Perantauan Ala Angrumaoshi. Make a friend (Perbanyak kenalan). Prepare your savings (Siapkan dana darurat). Know your new place (Kenali daerahmu). Less Goods is Good (Perhatikan efisiensi dan efektifitas barang yang dimiliki). Learn the Language (Belajar bahasa lokal). 3. Know your place (Kenali Daerahmu) Via Google Maps dan Google Earth Di era digital seperti ini, sangat terbantu ya untuk mengenal daerah tujuan rantau kita, bahkan sebelum kita menginjakkan kaki disana. Kita dapat memanfaatkan google maps termasuk juga google earth. Kita dapat melihat-lihat situasi secara real di lokasi daerah rumah tempat kita tinggal di perantauan. Begitu pula kita dapat melihat fasilitas umum terdekat seperti rum
Di mata seorang anak, seorang ibu akan senantiasa terlihat segar dan kuat seperti semasa muda dulu ketika aku masih kecil. Walau rambut sudah memutih dan usia sudah senja, aku berpikir bahwa Ibuku masih sehat dan kuat seperti dulu ketika saat membesarkan ku. Termasuk saat ketika anak pertamaku lahir dan sering kutitipkan kepadanya ketika aku bekerja. Kupikir ibuku masih kuat, sekuat saat membesarkanku dulu. Namun seiring berjalannya waktu, kini kusadari bahwa tangan kuat dan wajah cantiknya kian memudar. Tak segesit dulu lagi ketika berjalan. Capek sedikit mudah sakit. Mendengar teriakan dan tangisan anak-anakku pun sudah membuatnya pusing. Salah satu keputusanku untuk meninggalkan karir kantoranku adalah tak kuasa melihat ibuku ketika walau hanya turut mengawasi anakku ketika di rumah, ternyata perilaku anakku benar-benat manja sekali. Semuanya maunya di"ladeni" sama eyangnya walau ada mba atau babysitternya. Belum kalau lagi tantrum, apalagi kalau aku tinggal dinas ber